Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati...
Sang Ibu tersenyum dan menjawab...
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang
kekar,
tetapi dari kasih sayangnya pada orang
disekitarnya....
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang
lantang,
tetapi dari kelembutannya mengatakan
kebenaran.....
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat
di sekitarnya,
tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda
bangsa ...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia
di hormati ditempat bekerja,
tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya
pukulan,
tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang
bidang,
tetapi dari hati yang ada dibalik itu...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya
akhwat yang memuja,
tetapi komitmennya terhadap akhwat yang
dicintainya...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel
yang dibebankan,
tetapi dari tabahnya dia mengahadapi lika-liku
kehidupan...
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya
membaca Al-Quran,
tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang
ia baca... ....setelah itu, ia kembali bertanya... " Siapakah yang dapat
memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?" Sang Ibu memberinya buku dan
berkata.... "Pelajari tenta
ng dia..." ia pun mengambil buku itu
"MUHAMMAD", judul buku yang tertulis di buku itu.