KIAT – KIAT MENJADI
MENTOR *
A. PERSIAPAN
MENTORING
Lurusan niat Anda
“Kecuali
orang – orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada
(agama ) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama meraka karena Allah. Maka
meraka itulah bersama orang-orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan
kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar. (QS.4 : 146). Niat
merupakan pangkal diterimanya amal. Percuma anda beramal kalau niat tidak ikhlas. Luruskan niat Anda membina semata-mata karena
Allah SWT. Semata-mata karena perintah Allah SWT. Allah memerintahkan anda
untuk menjadi da’i dan murrobi. ”Siapakah
yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah
(berdakwah), mengerjakan amal yang saleh dan berkata, ”Sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang berserah diri?”(QS.41:33).
Lakukan pembinaan karena mengharap ridho Allah SWT. Tepis jauh-jauh niat selain
ikhlas, seperti niat ingin populer, ingin mendapatkan pengikut, ingin mengisi
waktu luang, ingin dipuji orang lain, apalagi niat ingin mendapatkan uang.
Kenali mad’u Anda
Sebelum melakukan pembinaan, Anda harus mengenali
mad’u anda. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dan sedetail mungkin. Biodata
adalah salah satu alat yang membantu anda untuk mengetahui karakteristik
mand’u. Biodata akan membantu Anda memperoleh gambaran awal tentang kondisi
mad’u Anda, misalnya latar belakang keluarga, hoby, kencenderungan, kafaah
(potensi), pemahaman keagamaan dsb. Informasi tersebut memudahkan anda untuk
mempersiapkan diri menghadapi mad’u sehingga anda lebih percaya diri.Dan juga,
informasi tersebut membatu anda menyiapkan materi yang cocok untuk mad’u anda.
Bukankah Allah merintahkan kita untuk berdakwah dengan hikmah? Dakwah yang
disampaikan dengan memperhatikan keadaan mad’u (munasabatul).
1. Membuat biodata
2. Mendalami karakter mad’u dengan Games
3. Membuat tulisan narasi ilustrasi kehidupan
mad’u (Who Am I)
4. Forum curhat
Persiapkan materi
”Da’i
harus memiliki argumen yang kuat untuk mendukung makna yang diutarakan dan harus
memperhatikan kesesuaian argumen dengan makna tersebut. Ia memiliki keluasan
dalam memilih argumen, sebab ayat-ayat Al Qura’an, hadits-hadits Rasul, sirah
Nabawiyah yang harum dan sejarah Islam adalah argumen yang kuat yang dapat
digunakan untuk memperkuat pembicaraan.
(Musthafa Masyhur). Seorang
murobi yang tampil spontan akan menyebabkan penyajian materi terasa hambar,
monoton dan tidak aktual. Sehingga lama kelamaan mad’u bosan dan merasa tidak
bertambah wawasannya kemudian sering absen, hadir tanpa antusias dan hengkang. ”Barangsiapa yang naik panggung tanpa
persiapan, ia akan turun panggung dengan kehinaan (Shakespear).
Strategi :
1. Materi yang disampaika tidak terlalu text
book.
2. Berikan contoh-contoh yang sesuai dengan
dunia remaja.
3. Buatlah variasi bentuk forum
4. Mencari informasi mengenai dunia remaja,
misalnya internet, buku, majalah etc
Catat apa yang akan anda bicarakan dengan
mad’u
”Dan hendaklah ia rapi dengan segala
urusannya”(Musthafa Masyhur). Catatlah apa-apa yag ingin anda bicaakan
dengan mad’u, misalnya evaluasi, informasi baru, bahkan bahan obrolan. Dan
juga, siapa saja yang ingin anda ajak bicara. Anda juga bisa membawa majalah remaja, foto,
makanan kecil sebagai pembuka obrolan. Jangan mengandalkan ingatan, karena
banyak hal yang kita pikirkan sering menyebabkan kita blank (lupa) dengan agenda yang sudah disusun. Ada banyak hal yang
harus kita review tentang dunia remaja karena kita ingin meyesuaikan diri
dengan dunia mereka, padahal masa itu telah lama kita tinggalkan. Kelupaan
seperti ini menyebabkan tidak efektif pertemuan kita dengan mad’u, atau kita
dianggap sebagai mentor yang kurang ramah, tidak gaul dsb. Yang perlu kita
ingat bahwa kedekatan adalah faktor paling dominan ketika kita ingin membina
remaja. Kedekatan tidak akan terwujud hanya dengan pemberian materi tetapi
dengan menyelami pemikiran remaja melalui obrolan atau curhat.
Strategi :
1.
Membuat
catatan perkembangan halaqah
2.
Membuat
agenda dakwah fardhiyah
Persiapkan fisik Anda
”Sesungguhnya badanmu memiliki hak atas
dirimu (HR.Bukhari dan Muslim).
Seorang mentor harus sehat dan segar, terutama
menjelang mengisi mentoring.Jika tampang Anda lesu dan lelah saat mengisi
mentoring, hal itu akan berpengaruh pada suasana metoring yang lesu seperti
tampang Anda. Anda juga harus memperhatikan penampilan fisik dan pakaian.
Misalnya ikhwan jangan memakai jenggot yang tebal dan tidak rapi. Pakaian
rapi,bersih, cerah,meremaja dan syar’i. Biar
Trendy tapi Syar’i.
Tingkatkan kepercayaan diri Anda
”Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah
(pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang yang paling tinggi
(derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”(QS. 3: 139). Tanpa kepercayaan diri, semua rencana akan berantakan. Oleh karena itu,
tingkatkan kepercayaan diri Anda dengan cara mengingat-ingat keebihan dan
prestasi Anda, membayangkan kesuksesan yang akan Anda dapatkan, meyakini bahwa
Anda lebih baik dari yang Anda kira, dan meyakini bantuan Allah kepada
orang-orang yang berdakwah. Jika pada saat mengisi mentoring timbul perasaan
minder, uang jauh-jauh pikiran itu. Yakini bahwa hal itu merupakan godaan
syetan.
Simpan stock materi seperti dokumen berharga
”Begitulah seharusnya seorang akh, ia selalu
rapi dalam semua urusannya, di rumah, di tempat kerja, dan di kantornya serta
semua urusannya. ( Mustafa Masyhur). Kita harus rajin mengoleksi materi
dari Qur’an, hadits, artikel, kata mutiara VCD atau media lain yang berhubungan
dengan remaja. Berbagai sumber bisa kita manfaatkan, misalnya materi yang
pernah kita dapatkan dari murobi atau ta’lim-ta’lim, membaca buku atau majalah,
internet dll. Dengan cara seperti ini, kita tidakakan kehabisan materi bahkan
akan kaya akan materi-materi yang aktual.
Sabarlah terhadap proses perkembangan mad’u
”Dan
Kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberikan petunjuk
dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat
Kami. (QS. 32:24). Ketika anda membina, Anda akan
mengahadapi manusia yang heterogen pemahamannya terhadap islam. Ada yang cepat
berubah (ini yang menggembirakan) tapi ada juga yang lambat. Kepada mad’u yang
lambat kita harus sabar menghadapi. Jangan cepat pesimis dan putus asa. Jangan
menganggap ia tidak rospektif. Justru mad’u semacam ini yang lebih bertahan
lama dalam halaqoh dan lebih prospektif untuk kebutuhan dakwah di kemudian
hari. Justru mad’u yang di awal terlihat antusias dan cepat berubah, seringkali
juga cepat minggat dari halaqoh. Dan jika bertahan, ia lebih banyak
’menyumbangkan’masalah daripada ’menyumbangkan solusi’
Beri angka 10 di dahi mad’u
”Kamu
adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf
dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. (QS.3 : 110). Anda selalu memandang mad’u dengan pandangan
optimis bahwa mereka akan menjadi orang-orang yang besar kelak, mereka akan
menjadi orang-orang yang sukses di kemudian hari. Anda harus yakin mad’u lebih
banyak kelebihannya daripada kekurangannya. Anda harus yakin bahwa mereka akan
berhasil dibina dan mereka bukanlah sembarang orang tetapi calon pemimpin
bangsa. Sikap optimisme ini, akan mempengaruhi perilaku anda ketika membina.
Sebab menurut, para pakar kepemimpinan, jika pemimpin ingin merubah orang
mulailah dari perubahan paradigma tentang orang tersebut.
Yakin akan sukses membina
”Kami percaya bahwa tabir yang memisahkan kami
dan keberhasilan hanyalah keputusasaan. (Hasan
Al Bana). Rasulullah
saw adalah murobbi yang yakin akan sukses membina. Beliau tidak pernah pesimis
membina mad’unya. Sejarah mencatat rasulullah saw berhasil mencetak orang-orang
terbaik sepanjang masa. Anda bisa membayangkan orang buta seperti Abdullah Ummu
Maktum ra, orang cacat seperti Abdullah bin Mas’ud ra, dan orang yang dianggap
hina, seperti Bilal bin Robbah ra,dapat tumbuh berkembang menjadi orang-orang
terbaik di masyarakatnya. Semua itu tidak terlepas dari keyakinan Nabi, sebagai
muraobi, bahwa ia akan sukses membina.
B.
PELAKSANAAN
MENTORING
o
Tampilah
wajar dan mengesankan. Jangan terlalu tegang dan serius. Tenang dan jangan terburu-buru.
Bila membawa buku catatan, bawalah dengan baik. Senyumlah! Rasulullah saw adalah orang yang paling banyak senyum dan tertawa
dihadapan para sahabatnya, karena mengagumi pembicaraan mereka dan melibatkan
dirinya dengan mereka. (Imam Al Ghazali). Tidak ada cara yang paling mudah
untuk menarik simpati mad’u kecuali dengan senyum. Senyum yang datang dari hati
Anda.
o
Jika
Anda menggunakn peralatan seperti pegeras suara atau media elektronik lainya,
maka teslah terlebih dahulu untuk memastikan apakah sudah berfungsi dengan baik
o
Kuasai
forum terebih dahulu sebelum memulai ceramah, misalnya dengan merapikan posisi
duduk audience, menghentikan pembicaraan diantara mereka, kalau perlu tanyakan
apakah ceramah bisa dimulai. Prinsip yang harus kita pegang adalah jangan
memulai ceramah sebelum audince siap mendengarkan dan betul-betul terkendali.
o
Mulai
dengan ucapan salam dan kalimat-kalimat pembuka yang fasih dan meyakinkan. Mungkin
saja megucapkan salam dua atau tiga kali agar audince betul-betul siap memulai forum.
o
Jangan
lupa, kegiatan tilawah Qur’an
o
Sampaikan
kata-kata pembuka yang menarik, menggugah dan audince bisa merasakan pentingnya
materi yang akan kita sampaikan. Bentuk kalimat pertanyaan tentang peristiwa
aktual dan berkaitan dengan materi yang akan kita sampaikan adalah cara lain
untuk menarik perhatian audince. Sebagai pengantar materi, kita bisa
menggunakan game, gambar, film studi kasus, kisah dsb. Remaja kurang tertarik
dengan hal-hal yang monoton. Maka, buatlah pembuka mentoring berfariasi sehingga
siswa akan antusias mengikuti ceramah Anda.
o
Lakukan
pembahasan secara sistematis dengan komposisi waktu yang tepat, jangan sampai
satu bahasan terlalu banyak menyita waktu, sedangkan bahasan yang lain sangat
sedikit dan akhirnya tidak jelas.
o
Hindari
penyimpangan dari rencana tema yang hendak dibahas
o
Gunakan
gaya yang orisinil, gaya sendiri, bukan meniru gaya orang lain.
o
Gunakan
bahasa badan dalam menguraikan materi, misalnya gerakan badan ke kanan, kiri
dan ke depan, muka, mata, alis mata, tangan, jari, kaki, dan sebagainya agar
audince semakin mudah memahami apa yang kita bahas.
o
Sampaikan
sikap sederajat, jangan terlalu menggurui, karena itu gunakan kata ”kita” bukan
kata ”anda”. Atau, gunakan kata yang
akrab seperti kata ”teman-teman”, ”adek-adek” bukan ”anak-anak”
o
Gunakan
intonasi suara yang naik turun, hindari suara yang monoton. Bila berkisah,
gunakan intonasi yang berbeda antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lain
o
Atur
tempo pembicaraan jangan terlalu cepat tapi juga jangan terlalu lambat
o
Ungkapkan
ilustarasi yang menarik, rasional dan aktual. Bisa juga memberi ilustrasi
dengan humor yang menyegarkan suasana
o
Berilah
ungkapan-ungakapan yang bernada penekanan, baik dengan intonasi suara yang
keras maupun pengulangan hingga dua atau tiga kali
o
Pelihara
terus kontak dengan audince, terutama ketika ceramah sudah berlangsung lebih
dari 30 menit, ini bisa dilakukan dengan bertanya, mengungkapkan humor yang
segar dan relevan
o
Berilah
kesimpulan dan pesan-pesan inti di akhir pembicaraan.
o
Berikan
waktu untuk tanya jawab. Gunakan waktu ini untuk lebih memahami dan menjalin
kedekatan dengan siswa
o
Tutup
pembahasan dengan harapan dan permohonan maaf bila terdapat hal-hal yang kurang
berkenan serta salam
o
Jangan
lupa lakukan mutaba’ah ibadah yaumuian, tugas-tugas dan kehadiran
o
Lakukan
evaluasi untuk menemukan kekurangan, baik dengan mendengar kembali rekaman
ceramah, menayakan kepada orang lain yang mendengarkan.
C.
PASCA
MENTORING
·
Setelah
forum selesai, jangan buru-buru keluar ruangan. Carilah cara agar Anda mempunyai
kesempatan untuk berbicang-bincang dengan mad’u
·
Jadikan
mentoring sebagai sarana dakwah fardiyah, bawalah segala macam amunisi seperti
majalah, makanan, bahan obrolan dsb
·
Jangan
lupa mengecek siswa yang hadir dan menanyakan kenapa ada siswa yang tidak hadir
D.
LAIN-LAIN
Ketika mengelola mentoring, Anda sebaiknya
menggunakan berbagai variasi forum dan teknik penyampaian materi. Dan, hal yang
paling penting adalah terjalinnya kedekataan antara Anda dengan mad’u. Maka,
materi adalah bukan tujuan tetapi sarana.
*Disusun
bulan Mei 2006, oleh Ari purwani, Iqro Club Tangerang
Maroji
:
1.Satria Hadi Lubis, Menjadi
Murobi Sukses, Kreasi Cerdas Utama
2002
2. Modul Kursus Khotib dan Mubalighoh – Khoiru Ummah