Banyak angkatan muda Islam yang tidak mengenal hasan Al-Banna dengan fikrah dan dakwahnya, padahal mereka seharusnya mengenal dan kita seharsunya mengenalanya.Apalagi di tengah kaum muslimin saat ini tidak ada fikrah yang representative, jika mereka ingin mengambilnya sebagai titik tolak yang benar, kecuali milik Hasan Al-banna.
Jika para pembaca dapat membaca resensi buku ini dengan seksama , maka ia akan mengetahui betapa luasnya cakrawala pemikiran dan gerakan Hasan Al-banna, apalagi setelah menghayati Risalah Ta’alim yang merupakan salah satu peninglan paling berharga Hasan Al-banna.Risalah Ta’alim berisi dua bagian: yaitu rukun – rukun baiat dan kewajiban- kewajiban seorang mujahid , dlam kedua bagian ini, Risalah Ta;alim merinci segala sesuatu yang diperlukan oleh setiap pribdi muslim dewasa ini , agar tidak mengulangi kesalahn – kesalahan masa lalu , disamping menjelaskan petunjuk- petunjuk untuk meniti masa depan., bahkan Risalah Ta’alim memberikan kunci untuk membuka pintu dunia ditangan kaum muslimin jika mereka pandai bergerak dan beramal, insya Allah.
Disini saya meresume buku membina angkatan mujahid ini secara bab perbab, semoga resume buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan diri saya pribadi pada khususnya.

Bab 1: Hasan Al-Banna peletak teori gerakan islam kontemporer
Fatwa dan teori gerakan islam kontemporer dinilai beradasarkan tempat, masa dan kapabilitas peletaknya, dapat dikatakan bahwa Hasan Al-Banna adalah orang yang merumuskan teori gerakan kontemporer ini,dialah yang telah mengemukakan gagasan yang aplikatif dan dapat diterima oleh setiap muslim , dari awal sampai akhir.


Bab 2: Kunci memahami dakwah ikhwanul muslimin
1. Prinsip dasar yang ada di gerak Hasan Al-banna sama dengan prinsip dasar islam secara umum yaitu umat islam harus mempunyai jamaah dan imam
2. Ikhwanul muslimin adalah adalah jamaatul muslimin , karena syarat- syarat dalam jamaah islamiyah terdapat dalam gerakan ikhwanul muslimin yaitu bahwa jamaah ikhwanul muslimin dakwah aktif menegakakn islam secara total dan memahami islam dengan baik dan komitmen penuh.
3. Dakwah ikhwan merupakan symbol bagi berkibarnya panji politik islam dibanyak wilayah islam.
Hal – hal yang dijadikan pegangan oleh ikhwan
Pertama, ia harus dibenarkan oleh syraiat,
Kedua, ia harus sebanding dengan senjata musuh dan data mencapai tujuan.
Hal – hal yang harus diketahui sebagai anggota ikhwanul muslimin:
1. Memahami permasalahan dakwah kita, lalu mendakwakannya dan yang terakhir mentarbiyahkannya.
2. Pembicaraan tentang ruh, jiwa dan hati harus harus disentuhkan kepada semua orang
3. Memahami kapasitas intekektual orang yang kita ajak bicara.

Bab 3 : Tanggung jawab besar
Tanggung jawab terbesar kita adalah melakukan tajdid (pembaruan) dan naql (alih generasi)
fenomena dalam ikhwanul muslimin
pertama , ikhwan sebagai jamaah yang memusatkan perhatian pada pelayanan umat,
kedua ikhwan sebagai sebuah gerakan pembaharuan,
sarana- sarana umum dakwah: imam yang mendalam, pembinaan yang cermat, dan aktivitas yang tiada putus- putusnya.

Bab 4: Tujuan
Dua tujuan pokok:
1. Memebebaskan negeri islam dari semua kekuasaan asing
2. Menegakkan Negara islam yang merdeka
Tingkatan amal seorang ikhwanul muslimin
1. Perbaikan diri sendiri,
2. Pembentukan keluarga muslimin,
3. Bimbingan masyarkat
4. Pembebasan tanah air
5. Menjadikan pemerintah islam
6. Mempersiapkan seluruh aset di dunia ini untuk kemaslahatan islam
7. Penegakkan kepemiminan dan ia dengan penyebaran dakwah islam di seantero negeri.
Tujuan ikhwan
• Individu
Diantaranya Memiliki fisik kuat, mulia akahlaknya, berwawasan luas, menjaga waktunya , pejuang sejati, benar ibadahnya ,membimbing masyarakat, dll
• Rumah tangga
Diantaranya suamin dan istri mengetahui hak dann kewajibannya, komitmen memeliharanya, pendidikan anak menjadi utama, menasehati dan mendakwahi kerabatnya
• Masyarakat
Masyarakat yang akal pikiran , hati , perasaannya bersifat islami, menyeru kepada kebaikan, dan memerangi kemungkaran , dll
• Pemerintah
o Pemerintahan islam adalah yang anggotanya orang – ornag muslim , melaksanakan humum – hukum islam,
o Tidak mengapa menggunakan orang – orang non muslim , jika dalam keadaan terpaksa, yang penting tidak didudukkan dalam posisi pemimpin,
o Bentuk dan jenis pemerintahan sesuai dengan kaidah – kaidah umum dalam pemerintahan islam
• Daulah Islamiyah
Diantaranya menjadikan daulah yang memimpin Negara – Negara islam dan menghimpun beragam kaum muslimin , menegembalikan keagungan umat islam dengan mengembalikan wilayah yang telah hilang.tanggungjawab ini dipikul oleh Negara yang mempunyai karakter dalam bidang politik, ekonomi , dan militer.
• Tegaknya daulah dan khilafah islamiyah
kewajiban daulah islamiyah:mengamalkan humum – humum islam, melaksanakan sistem sosial islam, memproklamasikan prinsip- prinsip secara jelas, menyampaikan dakwah islam
• Dunia seluruhnya hanya tunduk kepada Allah SWT
daulah islamiyah itu mengibarkan panji jihad dan dakwah, sehinga seluruh dunia akan menjadi berbahagaia dengan ajaran islam,kita dan tegaknya daulah harus ada upaya yang sunguh – sungguh , detail dan tekun,
integritas antara ketujuh tujuan tersebut adalah , tegaknya suatu Negara islam di suatu kawasan merupakan suatu tahap untuk menegakkan pemerintahan islam inti, tahapan ini untuk mempersipakan tahapan berikutnya , yakni kesatuan islam, ,kesatuan islam juga merupakan tahapan untuk menuju tegaknya kekuatan islam internasional, dan ini pun merupakan tahapan bagi proses selanjutnya, kesimpulannya tujuan pokok adalah menegakkan islam, termasuk didalamnya menegakkan rukun islam, sistem politik, ekonomi, militer, akhlak, pendidikan, pengajaran, jurnalisme islam, termasuk juga berbagai kelengkapannya .

Bab 5: Sarana
• Sarana pada individu
murabbi (Pembina), manhaj(sistem), dan lingkungan yang sehat.
• Sarana pada rumah tangga, beberapa di antaranya :
1. memberikan perhatian yang besar terhadap persoalan rumah tangganya.
2. Pembinaan bagi kader akhwat secara intensif
3. Pernikahan dilakukan antar angota antar ikhwah dan dipermudah pelaksanaannya.
4. Melihat rumah tangganya dari penyelewengan.
• Sarana pada masyarakat
jalan menuju tegakknya masyarakat muslim menjadikan harus melalui tiga tahap yaitu: ta’arif (pengenalan), takwin ( pembinaan), tanfidz(penerapan),
• Sarana pada pemerintah
a. menghimpun kekeuatan aqidah dan iman
b. kekuatan persatuan dan ikatan.
• Sarana pada daulah isalmiyah
a. menegakkan sebuah Negara islam yang besar, yang memiliki kekuatan pengaruh dalam bidang politik , ekonomi, dan tekonologi.
b. Aktivitas yang terkoordinir sejak awal dibawah satu puncuk pimpinan.
• Sarana pada tegaknya daulah dan khilafah islamiyah
tegaknya kaidah – kaidah yang benar.
• Sarana pada dunia seluruhnya hanya tunduk kepada Allah SWT
setelah menegakan Negara isalam internasional , adalah beraktivitas terus – menerus yang sesuai dan layak bahwa dunia akan menerima dakwah.
Bab 6: Tahapan – Tahapan Dakwah
• Taarif
Dakwah dilakukan dengan menyebarkan fikrah,islam , sistem dakwahnya adalah sistem kelembagaan, urgensinya adalah kerja social, medannya adalah nasehat dan bimbingan sekali waktu
• Takwin
Dakwah dilakukan dengan melakukan seleksi , sitem dakwahnya bersifat tasawuf murni dalam tataran ruhani dan bersifat militer pada tataran operasional. slogannya “perintah dan taat dengan tanpa keraguan”
• Tanfidz
Dakwah dalam tahapan ini adalah jihad, kerja terus untuk menggapai tujuan akhir,
Bnetuk – bentuk kegiatan
• Bentuk pertama
melakukan ta’rif melalui halaqoh, penyebaran buku, setelah terkondisikan maka dilakukan seleksi kemudian dilakukan tanfidz
• Bentuk kedua
secara bersamaan melakukan ta’rif dengan saranamnya, takwin dengan sarananya, dan tanfidz degan sarananya.
• Bentuk ketiga
secara serentak bergerak ketahapan ta’rif – takwin - tanfidz, kembali lagi ke ta’rif - takwin – tanfidz dst.
• Bentuk keempat
Ta’rif dan takwin dilakukan oleh jaamah, sedangkan tanfidz dilakukan oleh pemimpin
• Bentuk kelima
Ta;rif . takwin dan tnfidz dilakukan dalam waktu yang bersamaan dan diawasi oleh unit tersendiri, tidak ada pemisah yang transaparan diantara ketiganya.
Integralitas antara taarif, takwin dan tanfidz

Bab 7: Risalah taalim dan sendi – sendi pembentukan pribadi islami
Risalah ta’alim adalah risalah gerakan, risalah ini ditulis dalam rangka menjadi titik tolak bagi setiap akh, yang tulus dalam melangkah, akh yang tulus adalah seseorang yang yakin kepada dakwah dan berjanji untuk memberikan apapun yang menjadi tuntutannya.

1. Al fahm
a) Islam adalah pedoman hidup yang komprehensif. Al – Quranul karim dan Sunah suci adalah rujukan bagi setiap muslim dalam mengetahui hukum – hukum Islam.
c) Keimanan yang sejati , ibadah yang shahih itu akan memancarakan cahaya dan rasa nikmat yang Allah masukan kedalam hati orang.
d) Tama’im dan ruqyah dan sejenisnya adalah kemungkaran yang wajib diperangi.
e) Prinsisp utama dalam ibadah adalah pengabdian , tanpa melihat hikmanaya , sedangkan prinsisp utama dalam kebiasaan adalah melihat rahasia , hikmah dan tujuan.
f) Setiap orang kata – katanya boleh diambil dan boleh tidak, kecuali yang Rasulullah
g) Setiap muslim yang belum mampu mempelajari dalil – dalil hukum tentang masalah cabang harus mengikuti imam dari iman – imam agama yang ada.
h) Al- Khilaf Al- Fiqhiy dalam masalah furu’ tidak boleh menjadi penyebab perpecahan dalam agama.
i) Larut dalam masalah yang tidak dilandasi pada perbuatan termasuk sikap berlebihan yang dilarang oleh syariat.
j) Makrifatullah , mengesakan_Nya serta mensuciakn-Nya adalah setinggi – tinggi akidah Islam.
k) Setiap bid’ah yang tidak ada landasannya adalah wajib diberantas dan diperangi.
l) Bid’ah baik berupa penambahan maupun pengurangan dalam masalah ibadah dan komitmen secara terus menerus dalam ibadah mutlak itu khilafiyah.
m) Mencintai orang saleh karena diketahui amal mereka yang baik , termasuk pendekatan diri kepada Allah.
n) Ziarah kubur adalah sunah.
o) Don apabila disertai tawasul kepada Alah dari makhluknya tidak termasuk kedalam masalah akidah.
p) Tradisi yang salah tidak biasa mengubah hakikat lafad syariat.
q) Akidah merupakan dasar amal.
r) Islam memerdekan akal , menyambuat yang baik dan bermanfaat dari segala sesuatu
s) Segala sesuatu bisa dilihat dari pandangan syar’I dan akal selama tidak termasuk masalah akhirat.
t) Kita tidak boleh mengkafirkan seorang muslim yang mengucapakan syahadatain, kecuali dia menyatakan secara terang – terangan kata kekufuran.

2. Ikhlas
Hasan Al-Banna berkata :yang dimaksud dengan sikap ikhlas adalah setiap kata , aktivitas dan jihadnya seorang akh harus dimaksudkan semata – mata untuk mencari ridha Allah dan pahalanya , tanpa mempertimbangkan aspek kekayaan , penampilan , pangkat, gelar , kemajuan atau keterbelakangan, dengan itulah ia menjadi tentara fikarah dan aqidah bukan tentara kepentingan dan ambisi pribadi.

3. Amal
Hasan Al-Banna berkata : yang dimaksud dengan amal (aktivitas) adalah buah dari ilmu dan keikhlasan
Tingkatan amal seorang ikhwanul muslimin yang tulus
1. Perbaikan diri sendiri,
2. Pembentukan keluarga muslimin,
3. Bimbingan masyarkat
4. Pembebasan tanah air
5. Menjadikan pemerintah islam
6. Mempersiapkan seluruh aset di dunia ini untuk kemaslahatan islam
7. Penegakkan kepemiminan dan ia dengan penyebaran dakwah islam di seantero negeri.

4. Jihad
Hasan Al-Banna berkata : yang dimaksud dengan jihad adalah sebuah kewajiban yang hukumnya tetap hingga hari kiamat.peringkat pertama jihad adalah pengingkaran dengan hati dan peringkat terakhirnya adalah berperang di jalan Allah.

5. Pengorbanan
Hasan Al-Banna berkata : yang dimaksud dengan tadhiyah adalah pengorbanan jiwa, harta, waktu , kehidupan dan segala sesuatu yang dimiliki untuk meraih tujuan,

6. Taat
Hasan Al-Banna berkata : yang saya maksud dengan taat adalah menunaikan perintah dalam keadaan sulit maupun mudah,
Tahapan dakwah ada 3, yaitu:
• Taarif
Dakwah dilakukan dengan menyebarkan fikrah,islam , sistem dakwahnya adalah sistem kelembagaan, urgensinya adalah kerja social, medannya adalah nasehat dan bimbingan sekali waktu
• Takwin
Dakwah dilakukan dengan melakukan seleksi , sitem dakwahnya bersifat tasawuf murni dalam tataran ruhani dan bersifat militer pada tataran operasional. slogannya “perintah dan taat dengan tanpa keraguan”
• Tanfidz
Dakwah dalam tahapan ini adalah jihad, kerja terus untuk menggapai tujuan akhir,

7. Tsabat
Hasan Al-Banna berkata : yang saya maksud dengan tsabat adalah bahwa seorang akh senantiasa bekerja sebagai mujahid dijalan yang mengantarkan pada tujuan, , walaupun jauh jangkauanya dan lama bertemu dengan Allah

8. Tajarrud
Hasan Al-Banna berkata : yang saya maksud dengan tajarrud (totalitas) adalah harus memberikan pola pikir dari prinsip nilai dan pengaruh individu yang lain, karena ia adalah setinggi- tingginya dan selengkap – lengkapnya fikrah.

9. Ukhuwah
Hasan Al-Banna berkata : yang saya maksud dengan ukhuwah adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah , ukhuwah adalah saudarnya keimanan, sedangkan perpecahana adalah saudaranya kekufuran.

10. Tsiqah
Hasan Al-Banna berkata : yang saya maksud dengan tsiqoh (percaya) adalah rasa puasnya seorang tentara atas komandannya , dalam hal kepemimpinan , keikhlasan, sehingga menghasilkan perasaan cinta , penghargaan, pengharapan, dan ketaatan,
Tidak ada dakwah tanpa pemimpin, kadar kepercayaan yang timbal balik antara pemimpin dan pasukan menjadi neraca yang menentukan sejauh mana kekuatan sistem jamaah dan ketegaran menghadapi tantangan.

Kewajiban – kawajiban seorang mujahid
Kewajiban pertama : memiliki wirid harian dari kitabullah tidak kurang dari 1 juz, khatam qur’an , maksimal 1 bulan minimal 3 hari,
Kewajiban kedua: membaca alquran dengan baik , memperhatikanya dengan seksama , merenungkan artinya.
Kewajiban ketiga: mengkaji sirah Nabi dan sejarah para generasi salaf sesuai dengan waktu yang tersedia
Kewajiban keempat: bersegera melakukan general check-up secara berkala atau berobat , begitu penyakit terasa mengenai dirinya.
Kewajiban kelima : menjauhi siakp berlebihan dalam mengkomsumsi kopi, teh dan miniman perangsang semisalnya, jangan meminunya kecuali dalam keadaan darurat, menghindarkan diri dari merokok,
Kewajiban keenam: perhatiakn urusan kebersihan dalam segala hal menyangkut tempat tinggal , pakaian , makanan, badan , tempat kerja.
Kewajiban ketujuh : jujur dalam berkata , jangan sekali – kali berdusta.
Kewajiban kedelapan: menepati janji , janganlah mengingkarinya , bagaimanapun kondisi yang engkau hadapi.
Kewajiban kesembilan: menjadi seorang yang bearani dan tahan uji.
Kewajiban kesepuluh : senantiasa bersikap tenang dan terkesan serius
Kewajiban kesebelas: memiliki rasa malu yang kuat , berperasaan yang sensitive , dan peka oleh kebaikan dan keburukan, yakni munculnya rasa bahagia untuk yang pertama dan rasa tersiksa untuk yang kedua.
Kewajiban keduabelas: bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara pada setiapa sitausi.
Kewajiban ketigab belas: menjadi pekerja keras dan terlatih dalam aktivitas sosial.
Kewajiban keempat belasa: berhati kasih , dermawan , toleran , pemaaf , lemah – lembut kepada manusia maupun bintang , menjaga etika, tidak menggunjing, tidak mengumpat, meminta izin jika masuk maupun keluar rumah.
Kewajiban kelima belas: pandai membaca, menulis memperbanyak muthalaah terhadap riaslah ikhwan, koran , majalah dan tulisan lainnya.
Kewajiban keenam belas: memiliki proyek ekonomi, utamakan proyek mandiri.betapun kecil.
Kewajiban ketujuhbelas: terlalu beraharap untuk menjadi pegawai negeri dan jadikanlah ia sebagai sesempit – sempitnya pintu rezeki , namun jangan engkau tolak jika diberi peluang itu.
Kewajiban kedelapan belas : perhatikan penunaian tugas- tugasmu , jangan menipu dan tepatilah kesepakatan.
Kewajiban kesembilan belas: penuhi hakmu dengan baik, penuhin hak oramg lain dengan sempurna tanpa dikurangi dan dilebihkan, jangan menunda – nunda pekerjaan.
Kewajiban keduapuluh: jauhkdan diri dari judi dan segala macamnya, apapun maksud dibaliknya. jauhilah mata pencaharian yang haram, ataupun keuntungan besar yang ada dibaliknya.
Kewajiban keduapuluh satu: menjauhkan diri dari riba dalam setiap akivitas dan sucikanlah diri sama sekali dari riba
Kewajiban keduapuluh dua: memelihara kekayaan umat islam secara umum dengan mendoronh berkembangnya proyek- proyek ekonomi islam.
Kewajiban keduapuluh tiga: memiliki kontribusi financial dalama dakwah.
Kewajiban keduapuluh empat: menyimpan penghasilan , walaupun sedikit sebagai persediaan masa – masa sulit.
Kewajiban keduapuluh lima: bekerja semampunya , untuk menghidupkan tradisi islam dan meatikan tradisi asing dalam setiap aspek kehidupan.
Kewajiban keduapuluh enam: memboikot peradilan setempat atau seluruh peradilan yang tidak islami.
Kewajiban keduapuluh tujuh: senantiasa diawasi oleh Allah, mendekatkan diri kepada-Nya dengan ibadah sunnah.
Kewajiban keduapuluh delapan: bersuci dengan baiak dan usahakan agar senantiasa dalam keadaan berwudhu.
Kewajiban keduapuluh Sembilan : melakukan shalat dengan baik dan tepat waktu
Kewajiban ketiga puluh:berpuasa Ramadahn dan berhaji jika mampu.
Kewajiban ketiga puluh Satu: senantiasa menyertai diri dengan niat jihad & cinta mati syahid
Kewajiban ketiga puluh dua: memperbaharui taubat & istiqfar .
Kewajiban ketiga puluh tiga: berjuang meningkat kemampuan dengan sungguh- sungguh agar dapat menerima tongkat kepemimpinan.
Kewajiban ketiga puluh empat: jauhi khamar & seluruh makanan atau minuman yang memabukkan.
Kewajiban ketiga puluh lima: menjauah dari pergaulan dengan orang jahat & jauhilah tempat – tempat maksiat.
Kewajiban ketiga puluh enam: perangi tempat iseng , jauhilah gaya hidup mewah & bersantai- snatai.
Kewajiban ketiga puluh tujuh: mengetahui anggota katibahmu satu persatu dengan pengetahuan yang lengkap & kenalkan dirimu dengan selengkap- lengkapnya.
Kewajiban ketiga puluh delapan: hindari hubungan dengan organisasi apapun, apabila tidak membawa maslahat bagi fikrahmu.
Kewajiban ketiga puluh Sembilan: meneybarkan dakwah dimanapun.
Kewajiban keempat puluh: menjaga hubungan baik secara ruhani maupun amali dengan jamaah.

Masa pembinaan yang panjang dan penuh kesulitan merupakan proyek besar yang memerlukan tenaga dan potensi umat, tanpa mempedulikan godaan – goadaan yang ada disekeliling kita. Tanpa pembinaan yang sempurna , kita akan tetap jauh dari tujuan , baik yang bersifat nasional maupun internasional.mudahan – mudahan risalah ini dapat memenuhi sasaran dan tujuan yang kita maksudkan. Dapat memperkaya nuansa pemahaman kita terhadap Islam pada umumnya dan gerakan dakwah pada khususnya. Jangan pernah letih berpikir dan berjuang. Umat sudah terlalu lelah menunggu lahirnya sosok- sosok pembaharu. Kalau bukan KITA, Siapa Lagi, Kepada Allah-lah kita mengantungkan harapan dan meminta pertolongan,dan hanya kepada-nya kita berserah diri.



 
Top