Ide penaklukan Mesir yang saat itu dikuasai Imperium Romawi muncul dari benak Amr bin Ash. Dia kemudian menyampaikan ide itu ke Amirul Mukminin, Umar bin Khattab.
Awalnya, Umar bimbang atas ide itu karena khawatir pengaruh Islam tidak kuat di negeri-negeri yang telah ditaklukkan, seperti Syam. Tetapi, Amr bin Ash terus mendesak Umar dengan memberikan pertimbangan Mesir adalah negeri yang subur dan sangat strategis bagi perkembangan Islam.
Akhirnya, Umar menyetujui ide itu dan berangkatlah Amr bin Ash bersama 4.000 tentara. Jumlah itu sangat sedikit jika dibandingkan dengan kekuatan tentara Romawi. Tetapi, Amr bin Ash tidak merasa keberatan dengan jumlah pasukan sedikit itu.
Amr bin Ash kemudian membawa bala tentaranya menuju El-Arisy melalui padang Sinai. Sesampai di sana, Amr bin Ash kemudian menyisir kota itu dan tidak mendapat perlawanan yang berarti, sehingga kota itu dapat dengan mudah ditaklukkan.
Rombongan Amr bin Ash kemudian melanjutkan perjalanan menuju Elfarma, yang merupakan pintu gerbang Mesir dengan benteng pertahanan yang sangat ketat. Menyadari hal itu, Amr bin Ash tidak langsung menyerang dan memilih menjalankan strategi lain.
Strategi yang diambil yaitu mengepung kota Elfarma selama satu bulan penuh. Setiap logistik yang akan masuk ke kota itu dicegah, menyebabkan warga Elfarma kekurangan bahan pangan.
Strategi itu berhasil. Walikota Elfarma kemudian menyerah kepada Amr bin Ash.
Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju kota Bilbis. Di kota ini lah Amr bin Ash menemukan tantangan. Dia bersama bala tentaranya harus bertempur selama sebulan penuh melawan tentara Romawi dengan jumlah berpuluh kali lipat.
Menghadapi hal itu, Amr bin Ash tidak gentar. Kota itu jatuh pula ke tangan umat Islam.
Puncak perjuangan Amr bin Ash terjadi tatkala menaklukkan kota Ummu Dunein, sebuah kota yang terletak di tepi sungai Nil. Amr bin Ash pun terpaksa meminta bala bantuan kepada Khalifah Umar bin Khattab.
Penyebabnya, kekuatan tentara Islam melemah karena harus menempuh perjalanan yang cukup jauh serta melakukan pertempuran. Khalifah Umar pun mengabulkan permintaan itu dan mengirim 4.000 tentara tambahan di bawah pimpinan Zubair bin Awwam, Muqdah bin Aswad, Ubadah bin Shamit, dan Maslamah bin Mukhallad.
Mendapat bantuan itu, jiwa kepemimpinan Amr bin Ash semakin menyala dan mampu membangkitkan semangat tentaranya. Akhirnya, tentara Romawi kewalahan menghadapi gempuran Amr bin Ash, dan jatuhlah Ummu Dunein ke tangannya.