Jika Kita berbicara tentang sedekah maka kita akan kepikiran dengan pahala yang akan dibalas oleh Alloh dengan 10 kebaikan dari 1 kali sedekah yang kita lakukan, seperti halnya menurut ustadz Yusuf manshur yang mengatakan tentang rumus sedekah itu Menurut pelajaran matematika yang kita kenal disekolah itu bahwa rumus matematika jika 10 – 1 itu hasilnya 9, tetapi jika kita menggunakan rumus sedekah maka hasilnya akan berbeda yaitu akan menghasilkan 19 dari pengurangan dar 10 -1, sebab setiap kali kita bersedekah dengan memberikan satu unit rizki (harta) kita, Allah akan menggantinya (membalasanya) 10 kali lipat, Konsep matematika sedekah tidak sama dengan matematika yang kita kenal. Dasarnya ada pada Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 160 dimana Allah menjanjikan balasan 10 kali lipat bagi mereka yang mau berbuat baik (bersedekah adalah salah satu perbuatan baik
Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). QS. Al-An’am (6) : 160
Apakah balasan dari Allah SWT yang 10 kali lipat itu? Apakah berupa rezki yang jumlahnya 10 kali lipat dari harta yang kita sedekahkan? Wallahu alam, bisa begitu atau dalam bentuk yang lain, hanya Allah yang tahu. Balasan dari Allah SWT bisa berupa bantuan yang tidak terduga datangnya, bisa juga berupa dikabulkannya doa dan keinginan yang selama ini selalu dipinta. Ustad Yusuf Mansur menghadirkan kisah orang-orang yang mendapat anugerah tidak terduga karena kebiasaan bersedekah. Ada tukang bubur ayam keliling yang mendapat hadiah naik haji, ada wanita yang sudah “pertu” (perawan tua) mendapat jodoh, ada orang yang terlilit hutang yang ditolong orang lain sehingga hutangnya lunas, dan sebagainya. Ini membuktikan bahwa memang Allah SWT membalas pemberian ummat-Nya dengan balasan yang tidak pernah ia bayangkan.

Tetapi yang saya ingin samapaikan disini adalah kemanakah kita akan mengasih sedekah kita ini, apakah kepada masjid, peminta-minta, atau kepedagang asongan, disini pun saya hanya bisa berasumsi bahwa coba kita menyedekahkan uang kita itu kepada orang yang jualan asongan itu, dalam artian kita bukan hanya menyedekahkan tetapi ada “Take and Give”nya, alasannya adalah mereka yang berjualan asongan itu berusaha ikhtiar mencari rizki Alloh dengan berjualan asongan ataupun sejenisnya, yang paling tidak mereka sudah berusaha, dari pada mereka yang meminta-minta yang disini saya bukan mengdiskreditkan para pengemis, tetapi jika kita membeli barang dagangan mereka maka mereka akan termitivasi untuk berjualan dan berdagangpun merupakan sunnah Rosul yang Nabi pun Berdagang sejak dari umur 12 tahun.
Cobalah kita perhatikan para pedagang asongan yang ada dibus-bus atau diterminal, semangat mereka untuk mencari rezki itu sangat luar biasa, berpanas-panasan, berkerigatan, berebutan sesame pedagang asongan, tetapi kita sering melihat orang jarang mau membeli barang dagangan yang dijual oleh pedagang asongan ini, tetapi jika kita melihat pengemis maka kita langsung merasa iba terhadap mereka dan dengan mudah memberikan sedekah kepada mereka, tetapi sekali lagi saya tidak mengharamkan untuk sedekah kepada pengemis.

Saya ingin mengatakan bahwa, lebih baik mana jika kita mengasih orang yang uangnya hanya habis sementara tanpa diberdayakan uangnya atau kita kasih dengan orang yang juga punya status social yang sama tetapi motivasi mereka untuk bertahan hidup dengan berdagang asongan itu sangat tinggi, paling tidak mereka berusaha untuk tidsk menjadi pengemis tetapi mereka yakin jika mereka berusaha mencari rizki yang halal maka Alloh akan memudahkan Jalan mereka, nah, jika boleh milih maka saya menyarankan untuk mengasih kepada mereka yang berjualan asongan, teori “Take and Give”nya dapat, kita bisa membantu mereka dalam mencari rezki.
Saya juga pernah ingat kata-kata ini walaupun saya lupa dari mana saya mendapatkannya “Lebih baik mencari kayu bakar dihutan untuk dijual dari pada kita meminta-minta ( Pengemis ). Mungkin anda sepakat sekali yah, apalagi kita berada ditanah yang kaya ini sampai-sampai pernah orang bilang bahwa negeri kita ini sangat subur “Lempar Biji rambutan Kebelakang rumah saja, pasti akan tumbuh”, dan itu memang benar untuk yang ada diindonesia, jadi peluang untuk kita berusaha berikhtiar kepada Alloh dalam hal rizki ini sangat luas, jadi kalau bisa kita harus berusaha untuk tidak selalu meminta-minta selagi kita masih bisa berusaha mencari rizki yang halal.





 
Top