
Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya
(pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan
yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan
kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). QS. Al-An’am
(6) : 160

Tetapi yang saya
ingin samapaikan disini adalah kemanakah kita akan mengasih sedekah kita ini,
apakah kepada masjid, peminta-minta, atau kepedagang asongan, disini pun saya
hanya bisa berasumsi bahwa coba kita menyedekahkan uang kita itu kepada orang yang
jualan asongan itu, dalam artian kita bukan hanya menyedekahkan tetapi ada “Take
and Give”nya, alasannya adalah mereka yang berjualan asongan itu berusaha
ikhtiar mencari rizki Alloh dengan berjualan asongan ataupun sejenisnya, yang
paling tidak mereka sudah berusaha, dari pada mereka yang meminta-minta yang
disini saya bukan mengdiskreditkan para pengemis, tetapi jika kita membeli
barang dagangan mereka maka mereka akan termitivasi untuk berjualan dan
berdagangpun merupakan sunnah Rosul yang Nabi pun Berdagang sejak dari umur 12
tahun.
Cobalah kita
perhatikan para pedagang asongan yang ada dibus-bus atau diterminal, semangat
mereka untuk mencari rezki itu sangat luar biasa, berpanas-panasan,
berkerigatan, berebutan sesame pedagang asongan, tetapi kita sering melihat
orang jarang mau membeli barang dagangan yang dijual oleh pedagang asongan ini,
tetapi jika kita melihat pengemis maka kita langsung merasa iba terhadap mereka
dan dengan mudah memberikan sedekah kepada mereka, tetapi sekali lagi saya tidak
mengharamkan untuk sedekah kepada pengemis.
Saya ingin
mengatakan bahwa, lebih baik mana jika kita mengasih orang yang uangnya hanya
habis sementara tanpa diberdayakan uangnya atau kita kasih dengan orang yang
juga punya status social yang sama tetapi motivasi mereka untuk bertahan hidup
dengan berdagang asongan itu sangat tinggi, paling tidak mereka berusaha untuk
tidsk menjadi pengemis tetapi mereka yakin jika mereka berusaha mencari rizki
yang halal maka Alloh akan memudahkan Jalan mereka, nah, jika boleh milih maka
saya menyarankan untuk mengasih kepada mereka yang berjualan asongan, teori “Take
and Give”nya dapat, kita bisa membantu mereka dalam mencari rezki.
Saya juga pernah
ingat kata-kata ini walaupun saya lupa dari mana saya mendapatkannya “Lebih
baik mencari kayu bakar dihutan untuk dijual dari pada kita meminta-minta (
Pengemis ). Mungkin anda sepakat sekali yah, apalagi kita berada ditanah yang
kaya ini sampai-sampai pernah orang bilang bahwa negeri kita ini sangat subur “Lempar
Biji rambutan Kebelakang rumah saja, pasti akan tumbuh”, dan itu memang benar
untuk yang ada diindonesia, jadi peluang untuk kita berusaha berikhtiar kepada
Alloh dalam hal rizki ini sangat luas, jadi kalau bisa kita harus berusaha
untuk tidak selalu meminta-minta selagi kita masih bisa berusaha mencari rizki
yang halal.